Ini adalah sebuah blog yang dibuat oleh Aji ainul hakim dan dodo ryan adi

  • Casio News
  • Casio News
  • Casio News

Apa itu Ponotiger?

Ponotiger, mungkin bagi sebagian orang nama ini terlihat aneh, namun bagaimana dengan presepsi orang luar negeri terhadap nama itu? seorang turis asal belanda yang berkunjung ke Sekolah kami pada saat acara festival reog nasional kemaren, namanya Mr. Erno De Korte. seorang Expert IT dari belanda yang diundang untuk melakukan update materi di jurusan kami, kebetulan kami (Aji ainul Hakim & Dodo Ryan Adi) dan beberapa teman lainnya dipilih sebagai perwakilan untuk berdiskusi tentang materi yang baru.
disaat perbincangan berlangsung, tiba-tiba Mr. Erno De Korte berbicara dalam bahasa inggris yang artinya "Mengapa tidak menggunakan nama PonoTiger? dengan Logo Reyog Dengan mata berkedip satu". sontak seisi ruangan tertawa dengan nama itu yang terlihat aneh di kuping orang indonesia dan terlihat norak. namun Beliau heran "Mengapa Kalian Tertawa? Bukankah Reyog itu harimau?"



Foto bersama Mr. Erno De Korte

dan sejak itu kami akan mengingat nama yang terlihat aneh itu, dan menggunakannya untuk Judul Blog ini. kita harus bangga menjadi orang indonesia. karena Orang luar negeri bangga melihat budaya Indonesia.
Beliau juga datang pada acara reog nasional, dan melihat di barisan paling depan. dia kagum dengan tarian kita, budaya kita. melihat topeng yang amat besar di dipakai oleh satu orang. Maju Terus Indonesia. Kita Cinta Budaya dan Kita Harus Bangga.

6 komentar:

  1. mantap gan, nama yg unik dan bermakna.. :D

    BalasHapus
  2. Ponotiger yaa? Mantap. Mungkin artinya yang lebih rinci seperti ini ya.

    Pono= Kota Ponorogo yang terkenal dengan Budaya Reognya
    Tiger= Harimau

    Jadi, kesimpulannya, Kota Reog yang Memiliki Kekuatan Seperti Harimau.
    Mungkin itu artinya kali yaa. ?? :D



    Tapi masbro,
    Masbro tau musik jawa kan? Yang pakai gamelan-gamelan gitu.
    Seperti lagu "lingsir wengi",
    Itu kan budaya asli kita.
    Nah, malah musik itu menyeramkan dan kebanyakan remaja (cewek khususnya, rata-rata takut mendengarkan musik jawa)
    Bagaimana ini?
    Mau tidak mau, apa kita harus memodifikasi musik jawa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Well, sepertinya dalam konteks ini kita tidak sedang memabahas musik jawa, mas. Yang kita bicarakan di sini adalah Ponotiger dengan Reog Ponorogonya. Mungkin pertanyaan mas bisa ditanyakan pada event yang berbeda. CMIIW :)

      Anyway, blognya bagus kok Ji. Tapi kayanya pemilihan katanya harus lebih di-formal-kan deh. Kaya penulisan 'kemaren', mungkin lebih baik kalau diganti jadi 'kemarin'. Good job! ;)

      Hapus
  3. baru liat sumpah keren banget

    BalasHapus